Memperkirakan laba atas investasi penelitian kebijakan dan pelibatannya

Rabu, 23-08-2017SurveyMETERTanty Nurhayati Djafar, Ni Wayan Suriastini, and Arnaldo Pellini


Apakah mungkin untuk menghitung pengembalian investasi pada proyek penelitian kebijakan? Nah, think tank Indonesia SurveyMETER dan Knowledge Sector Initiative telah mencobanya untuk proyek penelitian kebijakan tentang layanan dan infrastruktur bagi penduduk lanjut usia di kotamadya Balikpapan, Indonesia. Inilah yang kami lakukan dan apa yang kami pelajari selama ini.

[Catatan Editor: Postingan ini ditulis oleh Tanty Nurhayati Djafar, Program Officer, Knowledge Sector Initiative; Wayan Suriastini, Direktur, SurveyMETER; dan Arnaldo Pellini, Senior Research Fellow, Overseas Development Institute, dan Learning Lead, Knowledge Sector Initiative.]

Pertama, beberapa penafian

Hal ini merupakan pertama kalinya kami menggunakan metodologi ini dan merupakan percobaan serta kami belajar sambil jalan (Infografis).

Penting untuk diingat bahwa menghitung laba atas investasi hanyalah salah satu bagian dari teka-teki dalam memahami dampak dan kontribusi penelitian. Bukti yang dihasilkan harus melengkapi kegiatan pemantauan, evaluasi dan pembelajaran lainnya. Dalam kasus SurveyMETER, kami juga melakukan studi tiga episode dalam rangka menjelaskan bagaimana kegiatan penelitian dan pelibatan berkontribusi pada keputusan-keputusan kebijakan di tiga kota di Indonesia.

Tidak mungkin menghitung laba atas investasi untuk semua proyek penelitian kebijakan. Dalam studi kasus ini, perubahan kebijakan menghasilkan komitmen anggaran oleh pemerintah yang menyediakan sejumlah uang untuk dihitung terhadap investasi penelitian.

Proyek penelitian kebijakan dan dampaknya

Populasi menua Indonesia (di atas 65 tahun) meningkat pesat. Diperkirakan akan meningkat dari 18 juta (atau 7,5 persen dari populasi) pada tahun 2010 menjadi 41 juta (atau 14 persen dari populasi) pada tahun 2030. Jika kita mempertimbangkan laju urbanisasi yang cepat di Indonesia (2,6 persen per tahun), jumlah warga lanjut usia yang tinggal di perkotaan akan meningkat pesat. Beberapa kotamadya dan pemerintah daerah sudah mulai memikirkan bagaimana mempersiapkan perubahan ini. Pada tahun 2013, Balikpapan, sebuah kotamadya di Kalimantan Timur, memulai kerjasama dengan SurveyMETER dalam rangka menghasilkan dan mendiskusikan bukti penelitian agar lebih memahami seberapa baik kotamadya menangani akses warga lanjut usia ke layanan dan infrastruktur serta memutuskan investasi mana yang diperlukan untuk memperlengkapi kaum lanjut usia dengan kualitas hidup yang tinggi.

Selama tahun 2013 SurveyMETER bekerjasama dengan Center for Aging Studies di Universitas Indonesia. Mereka melakukan studi di 14 kota di seluruh Indonesia untuk menilai kesiapan mereka menghadapi peningkatan populasi lansia ini. Akibatnya, pemerintah kota berkomitmen sekitar US$ 8,5 juta selama 2015-2020 untuk mendanai layanan dan infrastruktur yang lebih baik bagi warga lanjut usia.

Memperkirakan laba atas investasi

Untuk menguji laba atas investasi dengan pelibatan kebijakan oleh SurveyMETER, kami menggunakan metodologi lima langkah yang telah dikembangkan oleh Redstone Strategy Group. Redstone menggunakan metodologi ini pada tahun 2013 dengan 3 organisasi penelitian kebijakan yang didukung oleh Think Tank Initiative: Research on Poverty Alleviation (REPOA) di Tanzania, Fundación ARU di Bolivia, dan Institute of Economic Affairs (IEA) di Ghana (lihat contoh dari pelaksanaan ini untuk informasi lebih lanjut).

Langkah 1 – 4 relatif mudah:

  1. Mendefinisikan masalah kebijakan: dalam hal ini adalah populasi yang menua dan kebutuhan akan kebijakan dan program untuk menyiapkan layanan dan infrastruktur yang tepat di dalam kota.
  2. Menentukan kontribusi penelitian dalam rangka mengatasi masalah: penelitian memberikan taksiran kesiapan secara komparatif di 14 kota.
  3. Menentukan 'manfaat' dari perubahan kebijakan: berdasarkan data yang tersedia, kami mendefinisikan manfaat sebagai komitmen anggaran oleh pemerintah kota untuk mendanai layanan dan infrastruktur.
  4. Memperkirakan biaya penelitian dan kegiatan pelibatan kebijakan: Perihal ini dihitung oleh tim keuangan penelitian.

Langkah 5 merupakan hal yang rumit. Kami harus memperkirakan bagian dari manfaat yang kita bisa berdebat tentang sebuah kontribusi.

Kami mengambil enam kondisi perubahan kebijakan yang disarankan oleh Redstone Strategy Group dan mendiskusikan kondisi sebelum dan sesudah penelitian berlangsung. Kami kemudian memperkirakan kontribusi penelitian untuk setiap perubahan. Idealnya proses ini akan melibatkan pemangku kepentingan proyek dan pihak eksternal, tetapi karena ini adalah percobaan pertama, kami menyimpannya di dalam tim proyek.

Tentu saja, tanpa pemangku kepentingan eksternal, bias internal tidak dapat dihindari. Kami pikir, kami mungkin telah meremehkan kontribusi yang mendukung faktor eksternal lainnya.

Awalnya kami berjuang untuk menghubungkan keenam kondisi tersebut dengan konteks pelibatan kebijakan SurveyMETER di Balikpapan. Makalah yang sangat membantu kami memahami definisi kondisi dan memfasilitasi diskusi itu adalah Assessing Advocacy oleh Barkhorn et al. (2013).

Sebuah rasio merupakan perbandingan dari besaran-besaran yang serupa; memperkirakan manfaat penelitian dan pelibatan kebijakan memerlukan akses yang baik ke data dan ketersediaan nilai keuangan atau moneter baik untuk manfaat maupun biayanya. Butuh beberapa waktu bagi kami untuk mengumpulkan data tentang komitmen anggaran kotamadya Balikpapan. Pelajaran yang kami petik adalah bahwa jika keputusan dibuat untuk menggunakan laba atas investasi untuk penelitian kebijakan dan proyek pelibatannya, lebih baik memulai perencanaan pengumpulan data pada tahap awal proyek.

Seperti yang sering terjadi, komitmen pimpinan lembaga telah menjadi faktor pendukung utama dalam rangka membentuk tim dan menyediakan ruang dan sumber daya untuk menguji (dan mempelajari) ini dan alat lain untuk menilai pengaruh kebijakan dari pelibatan dan penelitian kebijakan. Hal ini memungkinkan tim SurveyMETER untuk mendapatkan beberapa pengalaman tambahan dengan metode penelitian secara kualitatif dan teknik bercerita yang relatif baru dalam hal ini.

Sumber: http://www.thinktankinitiative.org/blog/estimating-return-investment-policy-research-and-engagement-0

Sumber: http://www.thinktankinitiative.org/blog/estimating-return-investment-policy-research-and-engagement-0