Studi Evaluasi Program ASLURETI Aceh Jaya 2017

Rabu, 17/05/2017Aceh Jaya

causes
Enumerator sedang melakukan wawancara pengumpulan data kepada salah satu responden studi (11/05/2017)

Program ASLURETI (Asistensi Sosial Lanjut Usia Resiko Tinggi) di Aceh Jaya merupakan terobosan dari Pemerintah Kabupaten Aceh Jaya dalam melaksanakan program Asistensi Sosial Lanjut Usia Terlantar (ASLUT) dari Kementerian Sosial RI. ASLUT merupakan program perlindungan sosial bagi lansia tidak potensial dan terlantar (yang berusia di atas 65 tahun ) dengan transfer uang Rp 200.000 per lansia per bulan. Jumlah penerima manfaat sangat terbatas karena anggaran terbatas sehingga ASLUT tidak komprehensif menjangkau semua lansia rentan di Indonesia.

Pemerintah Kabupaten Aceh Jaya mengembangkan ASLUT dengan ASLURETI yaitu dengan memberikan bantuan uang tunai kepada setiap lansia yang berusia di atas usia 70 tahun sebanyak Rp 200.000 per bulan yang pemberiannya diakumulasi 600 ribu untuk 3 bulan atau 400 ribu untuk 2 bulan. Program ini berjalan sejak tahun 2015 hingga sekarang, dan sudah mencakup sebanyak 2.709 lansia penerima manfaat pada tahun 2017. Jadwal pemberian bantuan tunai ASLURETI menjelang bulan puasa atau menjelang hari Meugang. Meugang atau Makmeugang adalah tradisi memasak daging dan menikmatinya bersama keluarga, kerabat dan yatim piatu oleh masyarakat Aceh. Biasanya tradisi ini menyembelih kurban berupa kambing atau sapi dan dilaksanakan setahun tiga kali, yakni  Ramadhan, Idul Adha, dan Idul Fitri.

Adanya perubahan kepemimpinan di Aceh Jaya menimbulkan kekhawatiran kelanjutan dari program ASLURETI, apakah pemerintah yang baru memiliki komitmen yang sama untuk perlindungan sosial bagi lansia, atau sebaliknya program tersebut tidak bisa dilanjutkan. Untuk itu diperlukan sebuah studi evaluasi terhadap program ASLURETI sebagai produk kebijakan guna mendapatkan pengetahuan empiris tentang pelaksanaan dan hasil kebijakan. SurveyMETER mendapatkan kehormatan melakukan studi tersebut.

Tujuan utama studi ini adalah untuk mengumpulkan bukti efektivitas program ASLURETI atau kesesuaian pelaksanaan dan hasil kebijakan dalam mengatasi kemiskinan usia tua. Untuk mencapai tujuan tersebut disusun pertanyaan-pertanyaan kunci yang bisa menjawab studi, yaitu Bagaimana implementasi program pensiun hari tua?, Apa tantangan utama dalam implementasi program?, Apa manfaat dari program ini terhadap lansia, rumah tangganya dan komunitasnya?, Jika rumah tangga memiliki akses ke program-program bantuan sosial lainnya, bagaimana pensiun usia tua melengkapi inisiatif ini?, Apakah cerita yang telah berlangsung dalam rumah tangga penerima manfaat dari waktu ke waktu?, serta Apa pengalaman anggota rumah tangga lain dari program ini?

Lokasi studi ini berada di 36 desa di 9 Kecamatan yang ada di Kabupaten Aceh Jaya di mana setiap desa dipilih berdasarkan kondisi geografis yakni pisisir dan bukan pesisir. Studi ini akan menerapkan dua pendekatan penelitian, yakni studi kuantitatif dan studi kualitatif. Studi kuantitatif dilakukan dengan wawancara tatap muka menggunakan sistem CAPI sedangkan studi kualitatif melalui wawancara mendalam terhadap informan. Responden kuntitatif sebanyak 540 lansia penerima manfaat program. Sementara informan kualitatif sebanyak 38 informan dari berbagai kategori termasuk perwakilan dari BAPPEDA dan Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Mobilitas Penduduk/ Disnakermobduk). Pelaksanaan kegiatan lapangan studi sudah dimulai sejak akhir Maret 2017 termasuk pilot studi dilakukan pada 11-14 April di Kabupaten Aceh Jaya. Pengumpulan data lapangan dilaksanakan pada 6 Mei lalu hingga 26 Mei 2017 mendatang. (JF)