Tanggal
06 September 2023

Kata Kunci
pendampingan lansia, layanan lansia di komunitas

Lokasi
Yogyakarta

Tipe
Berita

Penulis
SurveyMETER, Yayasan Karinakas



Share Artikel:

Laporan Studi Kesehatan dan Layanan Lanjut Usia di DIY

Cover laporan studi lansia 2023

SurveyMETER mendukung Yayasan Karinakas dalam melakukan studi dengan metode kuantitatif-kualitatif yang melibatkan penduduk setempat untuk pendataan situasi dan kondisi penduduk lanjut usia. Studi ini dilakukan di dua desa pilot Program Pendampingan Lansia, Desa Karangasem Kabupaten Gunung Kidul dan Desa Girikerto Kabupaten Sleman, pada Agustus sampai Desember 2022. Penduduk lanjut usia yang didata terdiri dari 1.294 perempuan dan 1.078 laki-laki, dengan komposisi dominan ada di usia 60-69 tahun.

Sebagian besar penduduk lanjut usia tinggal bersama anggota keluarganya, meski ada 222 penduduk lanjut usia yang tinggal sendiri. Proporsi pendapatan rumah tangga lanjut usia pun cukup memprihatinkan, 48,3% diantaranya mempunyai pendapatan rata-rata kurang dari 1 juta rupiah per bulan. Artinya, 42 dari 100 rumah tangga lanjut usia mengaku membutuhkan program bantuan sosial dan ekonomi, seperti Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), dan lain-lain.

Kondisi perekonomian rumah tangga ini berkelindan dengan tingkat ketergantungan yang membuat lanjut usia kian rentan. Di kedua desa pilot, satu dari tiga belas lanjut usia membutuhkan perawatan jangka panjang (PJP), seiring kemerosotan fisik yang mensyaratkan bantuan mobilitas, terapi, kontak sosial, dan kebutuhan sehari-hari. Namun, studi ini memaparkan kondisi sebaliknya, sebagian besar pemberi rawat belum membekali diri dengan perawatan jangka panjang lanjut usia. Semisal, sebagian besar anggota keluarga masih kesulitan berkomunikasi dengan lanjut usia yang mempunyai masalah komunikasi/kognitif. Selain itu, meski satu dari lima lanjut usia membutuhkan bantuan untuk mandi, makan, berpakaian sampai ke toilet, pemberi rawat justru belum mempunyai keterampilan mumpuni untuk ini. Ditambah lagi, jumlah lanjut usia mendapat layanan kunjungan rumah juga masih sangat memprihatinkan. Di Desa Girikerto, hanya ada tiga dari 1.252 lanjut usia menerima layanan kunjungan-rumah. Sementara di Desa Karangasem, dari 1.117 lanjut usia, tidak satupun menerima layanan serupa. Oleh sebab itu, studi ini merekomendasikan satu layanan terintegrasi untuk perawatan jangka panjang bagi lanjut usia yang secara sosial ekonomi rentan dan tergantung.

SurveyMETER sebagai pelaksana teknis studi yang bertanggung jawab dalam melakukan pengumpulan data dan menyusun laporan analisis terkait hasil temuan studi. Berikut tautan untuk mengunduh laporan studi ini.

pdf favLaporan Analisis_Studi Lansia_Karinakas_final_r.pdf

 

Tanggal
19 Oktober 2023

Kata Kunci
Perempuan Pengusaha Lansia di Pedesaaan

Lokasi


Tipe
Laporan Penelitian

Penulis
Ni Wayan Suriastini (SurveyMETER), Eva AJ Sabdono (Yayasan Emong Lansia), Fita Herawati (SurveyMETER), Ernis Asanti (SurveyMETER), Titis Putri Ambarwati (SurveyMETER)



Share Artikel:

Mengkaji Pekerjaan Layak di Indonesia: Pengalaman Perempuan Lansia Pengusaha di Pedesaan di Jawa Tengah

(Examining decent work in Indonesia: Experiences of older rural women entrepreneurs in Central Java)

Alasan paling umum kenapa perempuan lansia terus bekerja adalah motivasi untuk tetap hemat dan mandiri. Pilihan mereka terhadap bisnis tertentu berkaitan dengan keterampilan yang dimiliki. Perempuan lansia pengusaha di daerah pedesaan paling banyak di sektor perdagangan, terutama toko kelontong dan jualan sayuran, buah-buahan, atau daging (pedagang eceran).

Sebagian besar dari mereka menjalankan bisnis di rumah dengan jam kerja yang banyak (>40 jam) dan berpenghasilan rendah (≤Rp 1.500.000 per bulan atau ≤100 USD). Sebagian besar melaporkan menggunakan tabungan mereka untuk memulai bisnis dan tidak mengambil pinjaman selama 12 bulan terakhir karena mereka takut tidak mampu membayarnya kembali.

Aspek ekonomi (keterbatasan permintaan pasar, persaingan, mahalnya bahan baku, biaya operasional) serta hambatan terkait operasional bisnis (banyak terlilit hutang pelanggan dan penurunan kesehatan dan kondisi fisik) juga ditemukan hambatan umum dalam menjalankan bisnis.

Dibandingkan dengan perempuan tertua (70 tahun atau lebih), perempuan termuda (60 - 69 tahun) ditemukan lebih cenderung mengambil risiko saat menjalankan bisnis mereka dan dengan demikian lebih rentan terhadap kondisi buruk yang dapat mempengaruhi kesehatan mereka. Di dua kelompok usia perempuan lansia tersebut, ditemukan bahwa tingkat pendidikan yang lebih tinggi berhubungan positif dengan jam kerja yang layak dan pendapatan yang lebih tinggi.

Dukungan dari orang-orang terdekat juga terbukti memberikan dampak positif terhadap pekerjaan layak bagi perempuan lansia pengusaha di pedesaan. Ada kemungkinan lebih besar untuk memiliki pendapatan yang lebih tinggi apabila mereka tinggal dengan lebih banyak anggota rumah tangga; menggunakan jalan yang aman dan dalam kondisi baik; dan memiliki lingkungan yang sehat untuk perusahaan mereka.

Beberapa faktor signifikan terkait dengan aspek pekerjaan yang layak untuk perempuan lansia seperti tidak bekerja dengan jam kerja berlebihan; tidak berisiko terpapar gangguan pernafasan karena penggunaan tungku kayu bakar; tidak memiliki kegiatan usaha yang memberatkan secara fisik; menggunakan alat pelindung; dan memiliki tabungan.

Selengkapnya kunjungi dan unduh laporan studi tersebut melalui situs HelpAge International berikut:

https://www.helpage.org/news/addressing-barriers-to-decent-work-in-indonesia/

atau melalui tautan berikut, unduh.

Tanggal
05 September 2023

Kata Kunci
Studi Anak Stunting-Kerdil, Penanganan Stunting, 8 aksi konvergensi

Lokasi
SurveyMETER

Tipe
Berita

Penulis
Ni Wayan Suriastini, Endra Dwi Mulyanto, Hendy Puspitha Prismasari, Danang Prasetya, Cici Permata Rusadi



Share Artikel:

Laporan Studi Dukungan Keluarga dengan Anak Usia 0-36 Bulan Tahun 2022

STUDI USIATahun 2019, dalam upaya penanganan stunting Pemerintah Indonesia meluncurkan strategi percepatan penurunan stunting dengan 8 aksi konvergensi yakni analisis situasi, rencana kegiatan, rembuk stunting, perwali/perbup tentang peran desa/kelurahan, pembinaan KPM, sistem manajemen data, pengukuran & publikasi stunting, dan reviu kinerja tahunan. Dengan delapan aksi tersebut menjelaskan bahwa ada tiga pilar Stranas Stunting yang akan diperkuat dengan aksi konvergensi yaitu Pusat, Daerah, dan Desa/Kelurahan. Pada tahun 2021 pemerintah menetapkan 360 Kabupaten/Kota sebagai lokus intervensi.

Di sisi lain Bank Dunia, sejak tahun 2017, telah mendukung Pemerintah Indonesia dalam merancang dan mengimplementasikan kebijakan dan program gizi melalui dukungan untuk memperkuat respon multisektoral terhadap layanan dan Analisis Penasihat Program Gizi (Nutrition PASA). PASA bertujuan untuk menginformasikan kebijakan dan program dalam merespon masalah gizi dan memperkuat kapasitas pemerintah Indonesia untuk mengatasi kekurangan gizi melalui pendekatan multisektoral. PASA memberikan bantuan teknis lintas sektoral dan analisis yang kuat sebagai upaya bagi pemerintah Indonesia untuk mencegah dan mengurangi stunting.

Sejak diluncurkan, PASA telah mendukung Pemerintah Indonesia dalam penyusunan Strategi Nasional Percepatan Pencegahan Stunting (Stranas Stunting) menggunakan pendekatan konvergensi multisektoral untuk mencegah stunting dan mempercepat pengurangan stunting secara nasional. Stranas Stunting melibatkan berbagai Kementerian dan hampir US$4 miliar per tahun investasi dalam negeri Pemerintah Indonesia untuk intervensi khusus gizi.

Berdasarkan data Monitoring Pelaksanaan 8 Aksi Konvergensi Intervensi Penurunan Stunting Terintegrasi menunjukkan, tahun 2020 prevalensi stunting nasional mencapai 10,9 persen dan kasus di Provinsi Jawa Tengah 13,1 persen. Sedangkan, tahun 2021 persentase nasional 9,5 persen dan Provinsi Jawa Tengah 9,5 persen, kemudian di tahun 2022 kasus stunting nasional turun menjadi 8,4 persen dan Provinsi Jawa Tengah 9,4 persen (Kemendagri RI, 2021). Jadi dapat dikatakan bahwa prevalensi stunting Provinsi Jawa Tengah berada di atas rerata nasional.

Beberapa inisiasi telah dilakukan oleh beberapa kementerian lembaga terkait pentingnya pola asuh untuk menurunkan stunting dan mendukung masa keemasan anak. Beberapa program kegiatan yang saat ini ada di Indonesia yang berhubungan dengan program dukungan pada keluarga dengan anak usia 0-36 bulan yang dilakukan oleh beberapa kementerian, yakni: (1) kementerian kesehatan dengan program posyandu balita, kelas ibu dan anak; (2) BKKBN dengan program Bina Keluarga Balita (BKB) dan Dapur Sehat Atasi Stunting (DASHAT); (3) Kementerian Sosial dengan Program PKH Ibu Hamil dan anak usia dini; (4) Kementerian Pendidikan dengan program Taman Penitipan Anak (TPA).

Bank Dunia (World Bank) bersama dengan SurveyMETER melakukan studi Dukungan Keluarga dengan Anak Usia 0-36 bulan yang dilakukan di Provinsi Jawa Tengah, berada di dua (2) Kabupaten (Kabupaten Banjarnegara dan Kabupaten Tegal) dan tersebar di sepuluh (10) desa. Kegiatan ini dilakukan dari pertengahan Oktober 2022 sampai pertengahan November 2022.

Studi ini untuk mengetahui gambaran singkat terkait pola asuh dan stunting, ketersediaan jenis layanan program dukungan keluarga dengan anak usia 0-36 bulan dan bentuk dukungan dari desa, dimana hal ini untuk menjawab tiga (3) pertanyaan penelitian, yakni:

1. Apa saja faktor pendukung dan hambatan implementasi dan efektivitas intervensi gizi spesifik dan gizi sensitif untuk anak usia 0-3 tahun di Indonesia?

2. Faktor interpersonal dan sistem apa yang mempengaruhi pemberian intervensi perkembangan anak usia 0-3 tahun di Indonesia?

3. Bagaimana orang tua dan pekerja pemberi pelayanan menggambarkan pengalaman mereka dalam peran masing-masing dalam sistem perkembangan anak usia dini dari intervensi gizi spesifik dan gizi sensitif?

SurveyMETER sebagai pelaksana yang bertanggung jawab dalam melakukan pengumpulan data dan analisis dasar. Analisis dalam studi ini lebih difokuskan untuk layanan: posyandu balita, kelas ibu hamil, kelas ibu balita, Program Keluarga Harapan (PKH), Bina keluarga Balita (BKB) dan Tim Pendamping Keluarga (TPK), serta layanan lain terkait gizi.

Laporan studi ini menyuguhkan hasil analisis dasar dan beberapa temuan studi. Berikut tautan untuk mengunduh laporan studi ini.

 

Tanggal
17 Oktober 2022

Kata Kunci
Adminduk, Penguatan Adminduk dan Statistik Hayati (PASH)

Lokasi
Indonesia

Tipe
Laporan Penelitian

Penulis
Marsha Habib



Share Artikel:

Lembar Fakta – Warga Terlihat, Tercatat, dan Terlayani; Pembelajaran dari Upaya Mendukung Penguatan Layanan yang Inklusif dan Akuntabel

Pada 2021 SurveyMETER bekerja sama dengan Puskapa UI atas dukungan KOMPAK, Australian Government dan Kementerian PPN/Bappenas kembali melaksanakan studi pendokumentasian capaian program Penguatan Adminduk dan Statistik Hayati (PASH).

Sepanjang 2015-2021 program PASH mendukung upaya pemerintah untuk mengatasi berbagai rintangan yang dialami pemerintah daerah dan warga serta membantu percepatan cakupan dokumen indentitas hukum yang merupakan haknya di beberapa wilayah. Sejak 2019 SurveyMETER melaksanakan studi terkait program PASH tersbut.  

Berikut tautan Lembar Fakta hasil studi PASH 2021 yang disusun Puskapa—yang merupakan sintesis dari dokumentasi pelaksanaan dan hasil-hasil program flagship PASH yang bertujuan untuk memberikan gambaran yang utuh tentang perjalanan, hasil, dan pembelajaran program sejak studi awal pada tahun 2015, perancangan program pada tahun 2016, sampai implementasi bertahap sejak tahun 2016 hingga Desember 2021.

https://puskapa.org/publikasi/5817/

Tanggal
11 April 2022

Kata Kunci
Ekonomi Digital, Usaha Ultra-Mikro

Lokasi
SurveyMETER

Tipe
Laporan Penelitian

Penulis
Women’s World Banking



Share Artikel:

Laporan: Ketahanan Ekonomi dan Adopsi Digital di kalangan Pengusaha Ultra-Mikro di Indonesia

Pada Agustus sampai September 2021 SurveyMETER atas kerja sama dari Women’s World Banking melakukan Studi Ketahanan Ekonomi dan Adopsi Digital Pada Pelaku Ultra Mikro di Indonesia. Studi dilakukan dengan metode phone survey.

Penelitian ini dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif dengan mewawancarai pengusaha ultra mikro yang mendapatkan pinjaman ultra mikro serta yang tidak mendapatkan pinjaman.

Penelitian memotret dari bagaimana kekuatan platform digital membantu pelaku usaha ultra mikro yang telah menjadi mata pencaharian umumnya perempuan hingga bagaimana dampak pandemi COVID-19 terhadap usaha mereka.

Laporan penelitian tersebut sudah dipublikasikan oleh Women’s World Banking. Untuk mengunduh laporan tersebut, klik tautan berikut:

https://www.womensworldbanking.org/insights-and-impact/report-economic-resilience-and-digital-adoption-among-ultra-micro-entrepreneurs-in-indonesia/

 

 

Tanggal
09 Januari 2021

Kata Kunci
Mengukur Kualitas Layanan Pendidikan Kementerian Agama

Lokasi
SurveyMETER

Tipe
Laporan Penelitian

Penulis




Share Artikel:

Mengukur Kualitas Layanan Pendidikan Kementerian Agama

Tahun 2019 SurveyMETER atas kepercayaan dari dari World Bank dan MoRA melaksanakan Survei Indikator Pelayanan Pendidikan (SIPP) Indonesia.  Survei ini terlaksana kerja sama Pemerintah Indonesia deng World Bank. Dalam versi Inggris studi ini dinama dengan Service Delivery indicators (SDI) Survey.

Survei  mengunjungi 350 sekolah dasar dan mengumpulkan data dari 1.838 guru dan 3.368 siswa Kelas 4 untuk menilai kualitas layanan pendidikan di sekolah melalui sampel yang mewakili secara nasional pada sekolah-sekolah di bawah naungan Kementerian Agama dan melalui sampel yang lebih kecil pada sekolah-sekolah di bawah naungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Survei menemukan bahwa rata-rata siswa mengalami ketertinggalan pelajaran 1,5 tahun di bawah tingkat pembelajaran yang diharapkan untuk siswa kelas 4, yang mana hal ini menunjukkan adanya krisis pembelajaran. Tingkat pembelajaran yang rendah ini terkait dengan tingkat ketidakhadiran guru yang tinggi, ketersediaan buku pelajaran yang rendah, dan penguasaan mata pelajaran dan keterampilan pedagogi guru yang rendah namun disertai dengan tingkat kepuasan siswa yang tinggi. Survei menemukan tingkat pembelajaran yang lebih tinggi pada siswa yang pernah mengikuti pendidikan anak usia dini, siswa yang sudah sarapan pada hari penilaian, serta pada siswa perempuan. Hasil survei menawarkan beberapa rekomendasi untuk mengatasi tantangan ini, dengan mengambil sampel dari sekolah-sekolah yang memiliki tingkat pembelajaran siswa yang lebih tinggi.

Laporan survei versi Bahasa Indonesia diberikan sambutan oleh Menteri Agama RI H.E. Fachrul Razi, selengkapnya dapat diunduh di tautan berikut:

https://documents1.worldbank.org/curated/en/972291608635615810/pdf/Measuring-the-Quality-of-MoRAs-Education-Services.pdf

https://thedocs.worldbank.org/en/doc/769141606810291732-0070022020/original/IDINASDIPresentation.pdf

https://www.worldbank.org/in/country/indonesia/publication/service-delivery-indicator-survey-indonesia-2020

 

Tanggal
27 Juli 2020

Kata Kunci
kesejahteraan sosial, ekonomi, ilmu pengetahuan dan teknologi, politik, budaya, demografi

Lokasi
Indonesia

Tipe
Laporan Penelitian

Penulis
Tim WVS Fase 7 Indonesia



Share Artikel:

Survei Nilai-nilai Dunia Fase 7 di Indonesia

The World Values Survey dirancang untuk menguji hipotesis bahwa perubahan ekonomi dan teknologi mengubah nilai-nilai dasar dan motivasi dari masyarakat masyarakat industri.

Jaringan WVS telah menghasilkan lebih dari 300 publikasi dalam 20 bahasa dan pengguna sekunder telah menghasilkan beberapa ribu publikasi tambahan. Database WVS telah dipublikasikan di internet dengan akses gratis, dengan tetap menjaga kerahasian sumber informasi dan dilakukan dengan menajamen dan perlindungan yang jelas terhadap seuruh komponen informan dalailm studi.

Secara umum studi ini bertujuan untuk memperoleh informasi tentang faktor faktor yang memperngaruhi perubahan antar generasi dilihat dari faktor politik, kehidupan ekonomi, agama, peran gender, norma-norma keluarga dan norma-norma seksual.

Terdapat 13 tema dalam survei ini antara lain: Kesejahteraan sosial, ekonomi, ilmu pengetahuan dan teknologi, politik, budaya dan demografi.

Data WVS dapat digunakan oleh semua kalangan dari peneliti sosial, akademisi, mahasiswa hingga pengambil kebijakan untuk mempertajam analisis.  Sehingga kesimpulan yang diperoleh menjadi lebih lengkap serta rekomendasi yang dihasilkan dapat lebih holistik.

Data World Value Survey Indonesia wave 7 yang dikumpulkan oleh SurveyMETER dengan jumlah responden sebanyak 3.200, tersebar di 20 provinsi di Indonesia dapat diakses melalui tautan berikut:

https://www.worldvaluessurvey.org/WVSDocumentationWV7.jsp

https://youtu.be/P_-ichPrHGs

Tanggal
16 Juli 2020

Kata Kunci


Lokasi
SurveyMETER

Tipe
Laporan Penelitian

Penulis




Share Artikel:

Laporan Hasil Studi Individual Deprivation Measure (IDM) di Indonesia 2018

Hasil Studi Individual Deprivation Measure (IDM) di Indonesia 2018 di Kabupaten Jeneponto dan Kabupaten Pangkep Provinsi Sulawesi Selatan sudah rilis. Studi tersebut terlaksana atas kerja sama dari dari the Australian National University (ANU), the International Women’s Development Agency (IWDA) dan Pemerintah Australia melalui the Department of Foreign Affairs and Trade (DFAT) dengan SurveyMETER.

Program IDM merupakan kemitraan antara ANU, IWDA dan pemerintah Australia melalui Departemen Luar Negeri dan Perdagangan (DFAT). Tujuan IDM adalah membuat komponen IDM siap digunakan secara global pada tahun 2020 sebagai ukuran deprivasi individu dan sebagai alat untuk mengetahui bagaimana pembangunan mengubah kehidupan mereka yang paling kekurangan. Dengan mewawancarai beberapa anggota dewasa dari rumah tangga yang sama, IDM membantu mengungkap ketidaksetaraan dalam rumah tangga tempat mereka tinggal.

Studi IDM Indonesia adalah studi pertama yang menggunakan alat survei IDM yang direvisi dan diperluas setelah tinjauan rinci alat survei. Pengujian kognitif dilakukan untuk memastikan bahwa pertanyaan IDM yang lebih kompleks dapat dipahami dengan baik oleh responden survei dan pertanyaan tersebut mengukur apa yang dimaksudkan dan dapat disebutkan secara efektif.

Laporan studi disusun dalam makalah-makalah singkat dengan dua bahasa, Inggris dan Indonesia. Juga dibedakan dengan yang berdasar kepada data keseluruhan dan berdasar data per Kabupaten Jeneponto dan Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan (Pangkep).

Berikut tautan-tautan makalah-makalah yang mengacu data keseluruhan:

https://immp.crawford.anu.edu.au/content/indonesia-briefing-papers-indonesian-language-version

https://www.individualdeprivationmeasure.org/data/indonesia/

https://www.individualdeprivationmeasure.org/resources/?country[]=indonesia

 

Berikut tautan laporan studi dan makalah-makalah dengan data Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan (Pangkep):

https://www.individualdeprivationmeasure.org/resources/indonesia-pangkep-report/

https://immp.crawford.anu.edu.au/content/indonesia-country-study-pangkajene-and-islands-regency

 

Berikut tautan-tautan laporan studi dan makalah-makalah dengan data Kabupaten Jeneponto:

https://www.individualdeprivationmeasure.org/resources/indonesia-country-study-jeneponto-regency/

https://immp.crawford.anu.edu.au/content/indonesia-country-study-jeneponto-regency

 

Tanggal
03 April 2020

Kata Kunci


Lokasi
Yogyakarta

Tipe
Stunting Publikasi

Penulis
Amanda Beatty, Evan Borkum, William Leith, Marisa Henry, Margo Berends, Clair Null, and Nicholas Ingwersen



Share Artikel:

Laporan Akhir Evaluasi Dampak Proyek Gizi MCC Indonesia

09 Maret 2020. 
Tingkat stunting pada anak mempengaruhi sekitar 36 persen anak di bawah usia 5 tahun di Indonesia pada tahun 2013. Untuk mengatasi masalah ini, Millennium Challenge Corporation dan Pemerintah Indonesia menerapkan proyek $ 120 juta yang menggabungkan 1) pembangunan berbasis masyarakat yang berfokus pada kesehatan dan pendidikan , 2) pelatihan intensif untuk penyedia layanan kesehatan tentang pemberian makan bayi dan anak kecil, 3) pelatihan untuk sanitarian tentang variasi lokal sanitasi total yang dipimpin masyarakat, dan 4) kampanye komunikasi nasional terkait dengan stunting, menyusui, makan sehat, dan kebersihan. 

Laporan ini menyajikan hasil uji coba kontrol acak yang dilakukan dari 2014 hingga 2019 di tiga provinsi di mana proyek ini dilaksanakan. Proyek ini memiliki dampak sederhana pada beberapa hasil jangka pendek dan menengah yang terkait dengan kesehatan ibu dan anak, termasuk penerimaan dan konsumsi zat besi-folat, anak-anak yang menerima jumlah makanan yang direkomendasikan per hari, dan pemberian ASI eksklusif; tetapi tidak ada efek pada jumlah pemeriksaan kehamilan prenatal atau postnatal yang diterima, pada bagian dari wanita yang melahirkan bayi dengan penyedia terampil, bagian anak-anak yang diimunisasi, pada anak-anak yang didiagnosis dengan tepat untuk stunting, atau kejadian diare.

Yang paling penting, kami tidak menemukan dampak pada hasil kesehatan jangka panjang, terutama hasil gizi buruk seperti pengerdilan (stunting). Kami berhipotesis bahwa kami gagal melihat dampak pada banyak hasil yang diharapkan karena keterlambatan implementasi dan tantangan kualitas dan peningkatan nasional yang juga menyebabkan perubahan positif pada control group.  Evaluasi ini juga menunjukkan tantangan dalam mengembangkan teori perubahan yang realistis dan berbasis bukti, karena banyak hasil yang diharapkan mungkin terlalu ambisius mengingat konteks dan kondisi implementasi.

Untuk lebih lengkapnya silahkan unduh laporan pada tautan berikut:

https://www.mathematica.org/our-publications-and-findings/publications/mcc-indonesia-nutrition-project-impact-evaluation-final-report

Tanggal
15 Juli 2018

Kata Kunci
Kebijakan Kelanjutusiaan, Studi Demensia di Bali

Lokasi
SurveyMETER

Tipe
Laporan Penelitian

Penulis
Wayan Suriastini, Yuda Turana, Luh Ketut Suryani, I Wayan Sukadana, Bondan Sikoki, Firman Witoelar, Cokorda Bagus Jaya Lesmana, Endra Dwi Mulyanto, M Roni Hermoko, I G. A. A. Apsari Anandari



Share Artikel:

Menggugah Lahirnya Kebijakan Kelanjutusiaan (Laporan Hasil Studi Demensia Bali 2018)

Lanjut usia yang melakukan aktivitas sosial atau bekerja memiliki tingkat prevalensi demensia jauh lebih rendah dibandingkan dengan lanjut usia yang tidak bekerja atau melakukan aktivitas sosial. Selain bekerja atau tidak bekerja, demensia juga dipengaruhi oleh jenis pekerjaan.

Sebanyak 43,8 persen lanjut usia dengan jenis pekerjaan sebagai pekerja keluarga atau membantu seseorang memperoleh penghasilan tetapi tidak dibayar, memiliki tingkat prevalensi paling tinggi, karena pekerjaan ini hanya memberikan sedikit stimuli pada otak. Sementara prevalensi paling rendah terjadi pada lansia yang berstatus sebagai pegawai swasta atau pegawai pemerintah.

Demikian di antara hasil Studi Demensia Bali 2018 yang dilakukan pada bulan Maret – April  2018 di 117 desa/kelurahan yang tersebar di seluruh kabupaten/kota di Provinsi Bali dengan jumlah responden 1.685 lanjut usia.  

Satu temuan lainnya adalah proporsi demensia responden lanjut usia Provinsi Bali mencapai 32% lebih tinggi dari proporsi demensia Daerah Istimewa Yogyakarta yang mencapai 20%.

Laporan selengkapnya dapat diunduh di sini.

Berlangganan Laporan Penelitian