Kamis (09/10/2014) lalu mendapat kunjungan Tim dari Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS) Jakarta. Kunjungan ini berkaitan dengan penyusunan basis data untuk keperluan monitoring 16 lembaga mitra Knowledge Sector Initiative (KSI) di mana SurveyMETER menjadi salah satunya. BAPPENAS merupakan mitra kerja KSI di Indonesia.

Jumat (03/10/2014) kemarin SurveyMETER mendapat kunjungan dari Direktur Eksekutif Millenium Chalenge Account-Indonesia (MCA-Indonesia) Bapak J W Saputro. Kedatangan beliau bukan kunjungan resmi untuk membahas kerjasama antara MCA Indonesia dengan SurveyMETER melainkan kunjungan informal sebagai salah satu langkah menjalin hubungan baik.

Kedatangan J W Saputro disambut langsung oleh pendiri sekaligus Pembina SurveyMETER, Ibu Bondan Sikoki, Direktur Eksekutif Ibu Wayan Suriastini dan sejumlah staf yang terlibat dalam kegiatan penelitian kerja sama dengan MCA-Indonesia.

Hasil Studi Asesmen Kota Ramah Lanjut Usia di 14 kota di Indonesia tahun 2013 lalu telah dibukukan. Mengacu pada isinya, buku ilmiah ini berjudul “Satu Langkah Menuju Impian Lanjut Usia; Kota Ramah Lanjut Usia 2030”. Edisi perdana-nya dicetak pada Desember 2013. Buku ini berisi 15 jilid, 1 jilid berisi hasil total se-Indonesia sementara 14 jilid lainnya berisi masing-masing 14 kota sampel.

Institutional Review Board SurveyMETER Tahun 2014 dilaksanakan pada Minggu (14/09) lalu di Ruang Meeting lt.2 Kantor SurveyMETER. IRB merupakan prosedur baku dalam lembaga penelitian sekaligus tahapan sebelum melakukan kegiatan penelitian.

SurveyMETER telah memberikan beasiswa bantuan uang pendidikan periode 2 kepada 8 siswa SMP yang melanjutkan ke SMK di Kabupaten Purworejo untuk tahun pelajaran 2013/2014 s.d 2015/2016. Seperti tahap pertama, penetuan 8 siswa tersebut telah melalui rangkaian seleksi administrasi, prestasi, dan survei keadaan ekonomi keluarga. 

Mulai Januari lalu, SurveyMETER menyelenggarakan kursus Bahasa Inggris untuk para staf. Sebelumnya telah diadakan placement test yang diikuti oleh sebagian besar staf SurveyMEYER untuk mengukur kemampuan dasar bahasa Inggris. Kursus ini diadakan untuk mengembangkan pengetahuan dan kapasitas internal lembaga. Khususnya untuk memenuhi kebutuhan akan pentingnya keahlian berbahasa Inggris mengingat sebagian besar patner lembaga adalah organisasi asing. Kemampuan berbahasa Inggris merupakan menjadi hal mendasar dan pokok untuk kepentingan kinerja lembaga.

Tidak pernah menemukan kata tidak asyik saat berlatih atau bermain alat musik. Termasuk berlatih alat musik tradisional asal Jawa Barat, Angklung. Waktu berlatih 2 jam tidak terasa, demikian singkat. Mudah saja, hanya mengikuti petunjuk dasar dalam memperlakukan serakitan bambu dari pelatih kemudian mengikuti aba-aba dalam ujung jemarinya, suara berirama nan khas pun keluar dengan sendirinya. Menakjubkan.

Selalu disibukkan dengan rutinitas kegiatan dan diburu target pekerjaan tak mesti melupakan kesehatan badan. SurveyMETER memahami betul kebutuhan akan kesehatan staf dan asisten lapangannya saat kerja di kantor. SurveyMETER memfasilitasi keluarga besarnya untuk sehat pagi hari dengan senam ceria. Pada awal-awal 2014 ini kegiatan senam bersama ini berlangsung rutin setiap Jum'at dua minggu sekali diselingi dengan latihan musik angklung.

Data-data yang ada yang disampikan SurveyMETER dapat menjadi bahan diskusi BAPPEDA dan instansi terkait. Ke depan, kami juga mengundang SurveyMETER untuk melakukan diskusi dengan BAPPEDA. Demikian disampaikan Sri Sultan Hamengkubuwono X sesaat setelah Tim SurveyMETER selesai menyampaikan presentasi audiensi pada Jum’at (7/02/14) lalu di Kantor Kepatihan Jl. Malioboro Yogyakarta.

“Setelah itu kabupaten/kota akan saya undang, dengan harapan aplikasi dari hasil diskusi tersebut tidak bias.” ujar Sri Sultan yang tidak mengira kalau kantor SurveyMETER di Maguwoharjo.

Kuliah Pengolahan Data IFLS dengan Program Data STATA untuk Mahasiswa yang digelar sepekan pada 20-25 Januari 2014 lalu sangat berkesan di mata para peserta.

Menurut salah satu peserta, Utami Putri M, kuliah sepekan ini sangat bermanfaat sekali dalam membantu tugas akhir kuliahnya. Menurutnya Utami, waktu satu minggu dirasa kurang untuk mempelajari lebih mendalam mengenai program data STATA dan seluk-beluk IFLS yang sangat kaya akan data mengenai perkembangan sumber daya manusia Indonesia ini