Kunjungan Keilmuan Mahasiswa Hubungan Internasional UMY

causes

SurveyMETER mendapatkan kunjungan dari kelompok Mahasiswa Jurusan Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Mereka yang berjumlah 13 orang berasal dari Divisi Penelitian Himpunan Mahasiswa Jurusan Hubungan Internasional. Mereka berasal dari lintas angkatan, mulai dari angkatan 2013 hingga 2016.

Dari SurveyMETER hadir menyambut tamu Direktur Eksekutif, Dr Ni Wayan Suriastini MPhil, Firman Witoelar PhD (Direktur Riset), Teguh Yudo Wicaksono PhD, Setyo Pujiastuti (Koordinator Training), dan beberapa staf lain.

Dua dari Sepuluh Lanjut Usia Mengalami Demensia Ketika Memasuki Umur 70 Tahun: Studi Demensia di D.I. Yogyakarta


Author : Dr. N.W. Suriastini, M.Phil*, Dr. Yuda Turana**, Firman Witoelar, Ph.D*, Bondan Supraptilah, SE., MA*, Teguh Yudo Wicaksono, Ph.D*, Endra Dwi M, SESenin, 14/03/2016SurveyMETER

Angka harapan hidup penduduk Indonesia mengalami peningkatan dalam beberapa dekade, sekarang sudah mencapai usia 70an tahun. Seiring dengan peningkatan usia terjadi juga peningkatan resiko penyakit degeneratif seperti demensia. Sebanyak 60-70 % demensia, merupakan demensia Alzheimer. Namun sangat sedikit data yang menginformasikan angka prevalensi demensia di Indonesia. Deteksi dini demensia dan pengetahuan akan angka prevalensinya sangat penting mengingat bahkan pada kasus demensia yang paling progresif termasuk Alzheimer belum ada obatnya.

Di sisi lain, sebagian besar masyarakat menganggap penyakit Demensia Alzheimer (pikun) sebagai bagian dari proses penuaan yang alami. Di sisi lain penyakit tersebut belum ada obatnya sehingga deteksi dini sangat penting untuk dilakukan. Mengetahui angka prevalensi (angka proporsi dari populasi) juga perlu agar masyarakat mengetahui beban dari komunitas dan pelayanan kesehatan.

Data Studi Demensia Alzhaimer di D.I Yogyakarta yang dilakukan oleh SurveyMETER pada Desember 2015 sampai Januari 2016 lalu, menunjukkan dua dari sepuluh lanjut usia di DIY mengalami Demensia ketika memasuki umur 70 tahun. Angka prevalensi demensia lanjut usia pada umur 60 tahun atau lebih mencapai 20,1%. Angka tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan angka prevalensi tingkat dunia (global) yang masih di bawah 10%. 

Semakin bertambahnya umur maka tingkat prevalensi semakin meningkat. Jenis kelamin juga mempengaruhi prevalensi demensia, dimana perempuan memiliki resiko lebih tinggi dibandingkan laki-laki kerena pengaruh dari hormon estrogen dan usia perempuan yang lebih panjang dibandingkan perempuan. Lanjut usia yang tinggal dipedesaan lebih tinggi prevalensi demensainya dibandingkan yang tinggal diperkoataan, hal ini karena faktor pendidikan dan aktivitas yang menstimulus penggunaan Otak lebih banyak diperkotaan dibandingkan dengan yang tinggal di pedesaan.

Angka prevalensi demensia yang tinggi ini memberikan informasi berbasis bukti pada para pemangku kepentingan dan kita semua untuk introspeksi diri, meningkatkan promosi tentang gejala, pencegahan sejak dini dan persiapan penanggulangan.

Selengkapnya hasil studi dalam Research Brief tersebut dapat diunduh di tautan ini Download

Masyarakat Belum Akrab dengan Istilah Demensia Alzheimer

Selasa, 01/03/2016Jakarta

causes

Studi Demensia Daerah Istimewa Yogyakarta 2015 menunjukkan bahwa, tingkat pengetahuan lanjut usia dan pengasuh/caregiver lanjut usia terkait istilah Demensia Alzheimer masih rendah. Lanjut usia yang mengetahui istilah Demensia Alzheimer baru mencapai 20% sedangkan pendamping/caregiver 26%. Oleh karena itu untuk dapat meningkatkan pencegahan Orang Dengan Demensia (ODD) diperlukan penyerbarluasan istilah “Demensia Alzheimer” yang dimulai dari komunitas dan harus didukung oleh semua stakeholder dan masyarakat secara umum.

Demikian disampaikan Wayan Suriastini selaku peneliti studi tersebut di hadapan forum “Dialog Penyusunan Profil Pengembangan Kesehatan Inteligensia di Daerah" yang diselenggarakan oleh Pusat Analisis Determinan Kesehatan (pada 25-27 Februari 2016) Kementerian Kesehatan RI, Jum'at (26/02/2016) di Jakarta.

Menurut Suriastini, penyebarluasan istilah demensia Alzheimer diperlukan agar masyarakat yang mendengar atau mengetahui istilah demensia Alzheimer semakin luas yang kemudian dapat meningkatkan perhatian serta kepedulian bersama.

Lebih lanjut disampaikan, kesehatan merupakan salah satu indikator tercapainya masyarakat Indonesia yang sejahtera. Seiring dengan bertambahnya usia maka akan muncul berbagai macam permasalahan kesehatan salah satunya adalah gangguan kognitif atau intelektual. Gangguan tersebut merupakan gangguan yang disebabkan karena terjadinya penurunan fisik otak. Banyak yang mengistilahkan gangguan tersebut dengan kepikunan padahal sebenarnya terjadinya penurunan fisik otak bisa disebabkan Alzheimer.

Demensia Alzheimer merupakan gangguan yang dapat mempengaruhi emosi, daya ingat dan pengambilan keputusan. Demensia Alzheimer seringkali tidak terdeteksi, padahal gejalanya dapat dialami sejak usia muda (early on-set demensia) dan deteksi dini dapat membantu penderita dan keluarga Orang Dengan Demensia (ODD) untuk dapat menghadapi pengaruh psiko-sosial dari penyakit ini.

Usaha yang paling tepat dan baik saat ini adalah dengan melakukan pencegahan terhadap penyakit. Hal ini dapat meringankan biaya kesehatan dan beban bagi keluarga. Pencegahan terhadap penyakit akan berjalan dengan baik apabila usaha promotif dapat dilakukan dengan maksimal dengan melibatkan semua stakeholder dan masyarakat. Banyak penelitian menyatakan bahwa ada pengaruh pengetahuan terhadap pencegahan penyakit. Seperti tingkat pengetahuan seseorang dapat mempengaruhi seseorang dalam melakukan tindakan.

Materi presentasi hasil studi dapat diunduh di sini:

Data Cleaning SUSERDES

causes

Setelah selesai pengumpulan data lapangan pada pertengahan Februari 2016 lalu, Survei Sosial Ekonomi Rumah Tangga Perdesaan (SUSERDES) memasuki proses pembersihan data (data cleaning). Proses ini dilaksanakan di Kantor SurveyMETER dan ditargetkan akan selesai pada tanggal 11 Maret mendatang.

Makna Keremajaan SurveyMETER di Usia 14 Tahun

causes

Bagi seorang anak remaja, usia 14 tahun adalah masa-masa kencangnya pertumbuhan. Pada usia ini dia akan banyak menemui kesempatan dan pilihan. Karena itu, remaja yang cerdas adalah yang pandai memanfaatkan kesempatan dan cakap menentukan pilihan pada usia ini. Bagi SurveyMETER usia 14 ini adalah kesempatan untuk memilih mengembangkan kemampuan dalam penelitian.

Kemandirian Kader Lansia Dusun Watugedug

Selasa, 16/02/2016Guwosari, Pajangan, Bantul

causes

The Guwosari village elderly assistance program in Bantul district has yielded results. It has been running for almost a year and has developed an independent cadre for the elderly Posyandu Orchid.

Solefly X Air Jordan 17 Low Lightning,black And Yellow Jordan 17 Solefly Crossover Solefly X Air Jordan 17 Low Lightning Aj7321-003 Solefly X Air Jordan 17 Low Lightning,black And Yellow Jordan 17 Solefly Crossover Solefly X Air Jordan 17 Low Lightning Aj7321-003

Without any reminders nor did closely monitoring from SurveyMETER, they carried out the two main program activities very well. First, posyandu services, routine elderly exercises, and supplementary feeding (PMT) were carried out regularly every 2 weeks at 2 points. Second, visits to the bedridden elderly who were sick and just lying helpless at home were conducted regularly once a month, especially after the cadres received training on the formation of a hypertension club, post-stroke training and home care, and joint movement exercises.

quoted from the program coordinator, Titis Putri Ambarwati, having received the pieces of training, the capacity of the Orchid Posyandu cadres has grown fast. They are increasingly confident and independent in carrying out their activities. They also afford to do things from weighing, taking blood pressure measurements, performing gymnastics instruction, to inputting data into laptops. The laptop was a grant from SurveyMETER delivered during the training held on February 2, 2016.

The laptop’s aid is very supportive to monitoring the progress, maintaining performance effectiveness, and obtaining the independence of cadres. They were utilized to document elderly health data when conducting posyandu services. The recapitulation of the elderly health development data was respectively applied by cadres as a reference to provide advice or further examination services, then the elderly health data including the categorized hypertension or not was also referred to determine whether they could participate in the elderly exercise or not. (JF)

Listing Survei Manajemen Bisnis Warung Eceran di Jakarta

causes

SurveyMETER kerja sama dengan Tilburg University dan J-PAL SEA akan melakukan penelitian mengenai bisnis warung eceran di Jakarta. Survei tersebut dinamai Survei Manajemen Bisnis Warung Eceran di Jakarta. Pelaksanaan studi lapangan akan dilaksanakan pada Februari mendatang. Sementara ini proses studi memasuki tahap pendataan (listing) populasi sampel. Listing dilakukan mulai Jum’at (22/01/2016) kemarin dan direncanakan selesai 15 hari kedepan.

Institutional Review Board (IRB) 2015

causes

Institutional Review Board (IRB) SurveyMETER Tahun 2015 baru terlaksana pada awal 2016. IRB 2015 dilaksanakan pada Sabtu (16/01/2016) kemarin, di Ruang Meeting Lt.2 Kantor SurveyMETER. IRB 2015 ini dilakukan untuk mereview tiga penelitian yang dilakukan pada 2015.

Penghargaan untuk Asisten Peneliti IFLS5

causes

Indonesian Family Life Survey ke-5 2014-2015 (IFLS5) telah menyelesaikan pengumpulan data lapangan pada September lalu. Sebagai bentuk penghargaan atas dedikasi dan kerja keras asisten peneliti lapangan, IFLS5 memberikan penghargaan kepada 5 tim terbaik dari tim Rumah Tangga (HH) dan tim Komunitas dan Fasilitas (CF). Penghargaan berupa sejumlah uang dan sertifikat dari IFLF5 Principal Investigator, Prof John Strauss (University of Southern California), yang diberikan kepada anggota tim terbaik.

Pilot Test Survei Sosial Ekonomi Rumah Tangga Perdesaan (SUSERDES-KOMPAK) 2015

causes

SurveyMETER selesai melakukan uji coba (Pilot Test) Survei Sosial Ekonomi Rumah Tangga Perdesaan (SUSERDES) 2015. Pilot Test ini dilaksanakan selama lima hari, 3 hingga 7 November 2015. Lokasi pilot test di dua desa di Kabupaten Lombok Barat, Provinsi Nusa Tenggara Barat.

Berlangganan Berita